Langsung ke konten utama

CONTOH Modul Katekese Tema “…”

Modul Katekese
Tema “…”

I.               Gagasan Dasar

II.            Tujuan
Tujuan dari proses katekese ini adalah:
1.      Peserta mampu keluar dari zona nyaman
2.      Peserta mampu mengatur waktu untuk Tuhan.
3.      Peserta mau terlibat dalam hidup menggereja.

III.          Model                                 : Shared Christian Praxis (SCP)
IV.         Metode                               : Menonton Film, Tanya Jawab, Sharing, Diskusi
V.            Sasaran/Peserta Katekese   : Remaja Akhir 19-23 Tahun
VI.         Alokasi Waktu                    : 90 Menit
VII.       Sarana/Alat                         : Kitab Suci, LCD
VIII.    Sumber/Bahan Referensi
1.      Perikop Kitab Suci
2.      Paper “Dalam Iman, Kaum Muda Dipanggil Keluar dari Zona Nyamannya

IX.         Langkah-langkah
1.      Pembukaan
·        Lagu:
·        Doa

·        Pengantar
Salamat malam teman-teman terkasih dalam Kristus, apa kabar semua? Semoga selalu sehat dan dalam penyertaan Tuhan. Pada malam hari ini kita akan bersama-sama melihat kembali akan pengalaman hidup kita sehari-hari. Ketika seseorang berada dalam zona nyaman, ia akan menggunakan banyak waktu di situ. Namun, yang dilakukan sering kali ialah untuk dirinya sendiri. Kaum muda harus keluar dari zona nyaman dan mau terlibat dalam hidup menggereja. Kaum muda tidak melulu memikirkan kuliah saja, tatapi juga mau terlibat dalam hidup menggereja. Oleh karena itu, kita akan bersama-sama menggali semua itu dalam proses dinamika pada malam hari ini.
2.      Kegiatan Awal
Fasilitator mengajak peserta untuk menonton film singkat berjudul “Prioritas” dan memberikan garis besar pandangan dari cerita yang ada sebagai pembuka alur pikir peserta katekese.
Sinopsis
Digambarkan seorang anak yang sibuk dengan pekerjaannya. Karena terlalu sibuk, ia tidak dapat menyempatkan waktu (berdoa ataupun membaca Kitab Suci) untuk Tuhan. Namun, Tuhan senantiasa setia menunggu anak tersebut hingga ia benar-benar mau menyediakan waktu untuk Dia. Akan tetapi pekerjaan yang ia lakukan tak kunjung selesai.
Setelah peserta menonton film singkat “Prioritas”, fasilitator memberikan panduan pertanyaan sebagai berikut:
a.       Bagaimana perasaan teman-teman setelah menonton film singkat tersebut?
b.      Apakah yang menarik atau yang dapat teman-teman temukan dalam film tersebut?
Fasilitator mengajak peserta untuk memasuki langkah awal
3.      Langkah Pertama: Pengungkapan Praksis Faktual
Pengantar:
Sekarang kita mengalihkan pikiran kita dan bersama-sama mencoba melihat pengalaman pribadi kita masing-masing. Dari film singkat tadi apakah kita semua sudah memberi waktu untuk Tuhan?
Pengungkapan Pengalaman
Fasilitator menggali pengalaman peserta dengan panduan pertanyaan sebagai berikut:
Apakah teman-teman mempunyai pengalaman sama seperti film singkat tadi? Coba ingat kembali dan ceritakanlah pengalaman teman-teman yang berkaitan dengan keadilan dan kebenaran
Kesimpulan

4.      Langkah Kedua: Refleksi Kritis Pengalaman Faktual
Pengantar:
Dari pengalaman teman-teman tersebut, mari kita coba cermati perasaan apa saja yang muncul dalam hati kita. Ketika adil dan benar yang belum dapat diungkapkan ataupun yang sudah berani untuk mengungkapkan adil dan benar. Marilah kita mengamati lebih dalam perasaan yang muncul tersebut.
Fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
Pendalaman Pengalaman:
Kesimpulan

5.      Langkah Ketiga: Mengusahakan supaya Tradisi dan Visi Kristiani Lebih Terjangkau
Pengantar:
Pada kesempatan ini, marilah kita semua memahami dan menggali apa yang ada dalam perikop Ef 6: 10-20. Pada perikop ini kita diajak untuk menyiapkan hati untuk hidup benar sebab merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya. Hati yang selalu siap akan membuat kita menyiapkan diri kapan pun Tuhan memanggil.
Penegasan

6.      Langkah Keempat: Interpretasi Dialektis Antara Praksis dan Visi Peserta dengan Tradisi dan Visi Kristiani
Pengantar:
Teman-teman yang terkasih, dalam langkah sebelumnya kita telah berusaha untuk mengupayakan langkah kristiani supaya lebih terjangkau. Oleh karena itu supaya visi dari teman-teman dapat selaras dengan tradisi dan visi kristiani yang telah ada, marilah kita lebih mendalaminya dalam langkah ini.
Fasilitator mengajak peserta untuk berdialog dengan pertanyaan
Setelah mendengarkan bacaan kitab suci dan pengungkapan pengalaman dari teman-teman semua, apa yang teman-teman dapatkan?
7.      Langkah Kelima: Keterlibatan Baru Demi Makin Terwujudnya Kerajaan Allah di Dunia
Pengantar:
Setelah kita bersama-sama mendalami perjuangan keadilan dan kebenaran dalam proses katekese ini, kemudian apa yang akan kita lakukan selanjutnya
Fasilitator memberi kertas berisi formulir untuk diisi masing-masing peserta. Dalam kertas ini peserta diminta untuk menuliskan aksi-aksi kecil atau usaha-usaha yang akan dilakukan dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran
8.      Penutup
·        Doa

·        Lagu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ACARA REKOLEKSI

Ag. Efendi Darmanto 132777 Agnes Miraning Tyas 132778 Aloysius Iryanto          132779 Yuliana Harisa            132782 B. Gusdiantara Wijaya 132780 Nur Apriani                 132782 Yakobus Glory H. H     132796 RENCANA  KEGIATAN PASTORAL SEKOLAH                         N ama Sekolah           : SMPK St. Bernardus Madiun Kegiatan pastoral sekolah Kelas                            :VII-IX Alokasi Waktu           :   4 X 6 0 menit =   4 jam (08.00-12.00) GAGASAN POKOK Remaja katolik seringkali bimbang dan ragu dalam menentukan jalan hidupnya. Hal ini dipengaruhi oleh dirinya sendiri. Masa-masa remaja adalah masa pencarian jati diri, remaja tidak jarang berganti-ganti hobi, tujuan hidup, model rambut, dan lain sebagainya. Pencarian identitas sangat identik pada remaja, namun remaja sangat memerlukan pendampingan dalam hidupnya, karena pada masa-masa ini remaja kurang mampu membedakan mana yang baik dan mana yang kurang baik untuk dilakukan, sebab

Makalah PHG (penghantar hukum Gereja).

Nama : Ag. Efendi Darmanto NPM : 132777 Nama kuliah: Pengantar Hukum Gereja Semester : IV A.     PENGANTAR Yang harus kita ingat apa itu Hukum Gereja agar dapat memahaminya, lalu disini saya tidak akan menjelaskan banyak mengenai masing-masing garis besar tersebut tetapi saya akan menjelaskan sedikit mengenai Hukum Gereja yang dapat saya artikan bahwa hukum adalah peraturan yang harus dituruti agar sesuatu yang berhubungan dengan iman dapat sepenuhnya terarah kepada hidup Religius. B.      LATAR BELAKANG Yang dimaksud hukum bukan dalam sistem pemerintahan saja melainkan sejak zaman gereja mula-mula (Gereja Perdana­), hingga zaman era-modern sekarang ini bukanlah hanya pemerintah saja yang memiliki hukum aturan aturan. Tetapi Gereja Tuhan tidak kalah saing akan hal itu, gereja juga memiliki suatu hukum dan aturan sendiri sebagai sebuah organisasi Gereja. Akan tetapi yang perlu diperhatikan hukum yang dimiliki oleh negara (pemerintah) tidak sama dengan hukum gereja. Hu